Diam itu Emas dan Bicara diwaktu yang Tepat adalah Berlian

Kita sering mendengar kata "Diam itu Emas" dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun apakah benar Diam itu benar-benar Emas???


Walaupun diam terkadang adalah sebuah emas, namun adakalanya bicara adalah sebongkahan berlian. Untuk memahaminya, misalkan ada sebuah permasalahan dalam kehidupan kita, sehingga permasalahan tersebut membuat kita berdebat dengan teman kita. Apa yang harus kita lakukan?

Disaat itu mungkin Diam adalah Emas, karena kita mencoba untuk meredam amarah anatara kita dengan teman kita. Namun adakalanya setelah itu kita harus bicara dengan teman kita, untuk menyelesaikan masalahnya. Mungkin itu hanya salah paham dan walaupun ada yang salah bukannya itu baik?. Kita bisa tahu kesalahan masing-masing dan dapat saling introspeksi diri untuk menjadi lebih baik.

Memang, jika kita disalahkan pada mulanya terasa tidak enak, tetapi dengan kita tahu kesalahan kita bukankah kita bisa introspeksi diri dan menjadi lebih baik dan kita bisa mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama?! Disitulah "Bicara diwaktu yang tepat adalah berlian"

Kita tinggalkan permasalahan diatas dengan permasalahan yang baru!

Ketika kita dihadapkan dengan suatu kondisi dimana kita bersama orang yang sulit atau tidak bisa kita sadarkan. Maka kita juga bisa mengatakan bahwa, Diam itu Emas dan Bicara diwaktu yang Tepat adalah Berlian, maksudnya lebih baik kita simpan kata-kata berharga yang kita miliki ketika kita menyadari bahwa perkataan kita tidak akan mampu membuat seseorang menjadi lebih baik, disaat itu berikan kesempatan otrang lain untuk mengubah orang tersebut menjadi lebih baik atau biarkanlah waktu yang membuatnya menjadi lebih baik.

Pada hakikatnya manusia itu tidak ada yang salah, hanya saja karena manusia memiliki jalan fikiran yang berbeda-beda, maka nampak seolah-olah ada yang kurang tepat akan apa yang dilakukan orang laiin. Jadi, tinggal pintar-pintarnya kita mengambil hikmah dari semua hal yang terjadi, yang pasti rencana itu luar biasa indahnya.

Jadi, selalu dan selalu belajar memahami apa yang diajarkan Allah Swt., melqalui hal-hal yang terjadi disekitar kita, maka seiring berjalannya waktu rasa syukur serta kedewasaaan akan tumbuh dengan senndirinya, bahkan tanpa kita sadari.

Dikutip dari : karya kisah motifasi